Jika Anda masih baru di dunia website dan hosting, pasti Anda bertanya-tanya, apa itu domain? Pada dasarnya domain atau nama domain diasumsikan sebagai alamat fisik. Sebagai contoh, navigasi satelit membutuhkan nama jalan atau kode pos untuk agar sistem bisa menyediakan arah. Sama halnya dengan web browser yang membutuhkan nama domain untuk mengarahkan Anda atau para pengunjung ke website.
Nama domain terdiri atas dua elemen utama. Misalnya, nama domain Facebook.com memuat nama website (Facebook) dan ekstensi nama domain (.com). Pada saat perusahaan (atau orang pribadi) membeli nama domain, mereka bisa membuat atau menentukan server agar nama domain bisa diarahkan.
Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi yang disebut ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi nama domain yang tersedia dan menjaga database agar tetap terfokus pada ke mana nama domain mengarah.
Setiap website yang Anda buka terdiri atas dua elemen utama: nama domain dan web server.
Nama domain layaknya shortcut yang akan mengarahkan kita ke server yang mengonlinekan website Anda.
Tanpa nama domain, orang-orang akan memasukkan alamat IP untuk mengakses dan membuka website Anda. Hanya saja, alamat IP sangatlah panjang dan sulit untuk diingat atau tidak efektif jika ingin diiklankan.
Sebagai contoh, Hostinger.co.id adalah nama domain. Anggap saja alamat IP kami adalah 100.90.80.70. Alamat IP mengarah ke server tapi jika pengunjung situs ingin menggunakannya. alamat tersebut tidak bisa digunakan untuk resolve website. Apabila alamat IP mencoba resolve website, maka server remote harus menggunakan port 80 dengan halaman default (misalnya, index.html) yang tersimpan di dalam direktori aplikasi web.
Seperti yang telah Anda ketahui, menyalahgunakan server default dan alamat IP hanya akan membuat Anda bingung dan membuang-buang waktu. Karena itulah, sebagian besar pemilik website memilih untuk menggunakan layanan provider, seperti Hostinger, yang menawarkan paket bundled, yakni gratis domain jika membeli paket web hosting selama setahun atau lebih.
Domain juga bisa memanfaatkan redirect atau pengalihan yang umumnya memudahkan Anda untuk menentukan apakah dengan mengakses domain Anda, para pengunjung secara otomatis dialihkan ke situs lain. Metode ini sangat berguna untuk campaign dan microsites atau untuk mengalihkan pengunjung ke halaman landing dedicated di situs Anda. Opsi pengalihan (redirect) juga merupakan opsi terbaik untuk menghindari kesalahan penulisan domain. Misalnya, Anda ingin membuka Facebook. Alih-alih mengetik alamat yang benar, Anda malah memasukkan www.fb.com. Karena ada opsi redirect, Anda kemudian akan dialihkan ke situs yang resmi, yakni www.facebook.com.
Tidak semua nama domain mengikuti formula dan aturan yang sama. Meskipun domain .com paling banyak digunakan, sekitar 46.5% website global, masih ada domain lain yang bisa Anda pilih, seperti .org dan .net. Berikut beberapa tipe domain yang paling banyak digunakan:
Seperti namanya, tipe nama domain ini merupakan top level dari sistem nama domain di internet. Tersedia ribuan TLD yang bisa Anda gunakan tapi yang paling banyak digunakan antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu.
Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi yang disebut Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan dapat Anda lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas sebentar lagi.
ccTLD memuat domain yang hanya terdiri atas dua huruf dan didasarkan pada kode negara internasional misalnya .us untuk United States dan .jp untuk Jepang. Biasanya ccTLD digunakan oleh perusahaan yang membuat dedicated situs untuk area-area tertentu. Domain-domain tersebut tampil sebagai ‘sinyal’ bahwa suatu situs berada di negara atau wilayah yang ditargetkan.
Pada dasarnya, gTLD adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD ditujukan untuk penggunaan website yang spesifik, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan. Sampai di sini, Anda sudah memahami bahwa Anda tidak perlu memenuhi syarat tertentu untuk register gTLD. Sebagai contoh, .com tidak selalu ditujukan utuk website komersil.
Contoh lain dari penggunaan gTLD adalah .mil (militer), .gov (pemerintahan), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang awalnya dibuat sebagai nama domain untuk penyedia layanan internet (ISPs), tapi sekarang bisa digunakan di bidang apa saja.
Kami telah menyebutkan tipe nama domain yang sering digunakan. Sekarang kami akan memperkenalkan variasi lain yang bisa Anda gunakan:
Mungkin Anda sudah pernah melihat atau mengetahui tipe nama domain ini sebelumnya. Kali ini, kami akan membahas tentang domain yang berada tepat setelah top level nama domain. Perlu Anda ketahui, di sini kami tidak akan membahas istilah teknis. Kami akan menjelaskan topik ini melalui contoh yang mana lebih mudah untuk dipahami, apalagi jika berkaitan denan kode negara.
Sebagai contoh, alih-alih .com, perusahaan di Inggris akan menggunakan .co.uk. Inilah contoh penggunaan second level domain. Contoh lainnya, .gov.uk biasanya digunakan oleh institusi pemerintah dan .ac.uk digunakan oleh institusi akademik dan universitas.
Subdomain tidak mewajibkan para webmaster untuk membeli nama domain tambahan jika ingin menambahkan divisi di situs mereka. Webmaster kini bisa membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu pada server. Subdomain merupakan opsi terbaik utuk situs campaign dan tipe web konten lainnya yang sebaiknya dibuat terpisah dari halaman atau beranda utama.
Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi yang spesifik pada developer web dan developer aplikasi yang hendak memanfaatkan Facebook API. Contoh lainnya adalah support.google.com.
Masing-masing penyedia hosting menggunakan sistem yang berbeda, dan proses daftar domain tergantung pada provider.
Untuk mendaftarkan nama domain, langkah pertama yang biasanya dilakukan adalah mengecek ketersediaan nama domain di fitur pencari domain. Sebagian besar penyedia nama domain akan memungkinkan Anda untuk mengetikkan atau memasukkan nama domain yang diinginkan, kemudian dicek ketersediaannya. Di Hostinger, kami juga menyediakan opsi nama domain lain jika nama domain yang Anda inginkan sudah digunakan oleh user lain.
Setelah itu, Anda hanya perlu menyelesaikan langkah-langkahnya dengan mengklik Checkout Sekarang dan melakukan pembayaran untuk nama domain yang dipilih. Setelah nama domain dibeli dan terdaftar, Anda akan mendapat akses untuk mengelola control panel yang telah dilengkapi semua tool manajemen yang dibutuhkan.
Nama domain juga bisa ditransfer dari registrar yang satu ke registrar lainnya. Namun, Anda harus memerhatikan syarat-syarat berikut ini agar proses transfer domain berjalan mudah:
Transfer domain memang tidak diwajibkan. Hanya saja, akan lebih mudah kalau Anda memiliki web hosting dan domain dalam satu layanan.
Di Hostinger, cara transfer domain bisa dilakukan dari registrar mana pun. Prosesnya sendiri berlangsung selama 4-7 hari. Jangan khawatir, jika Anda belum mengetahui dengan benar cara transfer domain, tim Support kami akan siap sedia membantu Anda!
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, nama domain diibaratkan seperti alamat fisik, sedangkan web hosting adalah tempat fisik, dan segala konten tersimpan dalam tempat tersebut.
Nama domain digunakan untuk membuat shortcut yang mudah guna menautkan yang diketik oleh para pengunjung situs di kolom pencarian dengan server yang mengonlinekan website yang dituju. Nama domain sepenuhnya berbentuk digital dan tersimpan dalam database yang terpusat.
Sementara itu, hosting sedikit berbeda dari nama domain karena membutuhkan server fisik yang berlokasi di mana saja di belahan dunia ini dan terhubung ke internet. Server tersebut umumnya seperti hard drive komputer yang menyimpan semua file dan database website. Disebut server karena tempat penyimpanan ini ‘menyajikan (serves)’ website ke pengunjung situs.
Pada saat Anda mengetikkan URL (misalnya, www.hostinger.co.id) ke web browser, maka browser akan mengirimkan permintaan ke server yang spesifik di mana file dan data situs Anda tersimpan. Server kemudian mengupload file dan mengirimkannya ke internet, lalu ditampilkan ke perangkat yang Anda gunakan untuk mengakses website.
Di dunia web hosting, nama domain diibaratkan alamat suatu bangunan. Berikut beberapa hal terkait pengertian domain yang harus Anda ketahui: